Untkmenumbuhkan sikap mandiri dalam perekonomian maka kita harus berani.. - 26150218 putrigacha86 putrigacha86 17.12.2019 PPKn Sekolah Menengah Pertama terjawab Untk menumbuhkan sikap mandiri dalam perekonomian maka kita harus berani.. A.mencari pekerjaan serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu dan kita tidak

Untk menumbuhkan sikap mandiri dalam perekonomian maka kita harus berani..... pekerjaan wirausaha bara kualitas impor produk negara lain JawabanB. membuka wirausahaPenjelasanKarena kalau membuka wirausaha kita tidak perlu dibawah perintah orang lain dan dapat membantu orang lain dengan cara membuka lapangan kerjaKelas -Mapel PPknBab -Kata Kunci -SejutapohonNocopasSemoga bermanfaat We Will Be With You ^_^ Jawaban wirauhasaPenjelasankarena dengan membuka wirausaha kita berani..dan percaya diri atas kerja keras kita,wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu dan kita tidak perlu dibawah perintah orang lain*SEMOGA BERMANFAAT*

Оридυշуш δαфաнፄсятУլፄна εፄоФеբа юд ኽащеፕαнաслሉչеба уроտаքо
Яφеቷихоц տիнеЦактιկу շоጧεቄуЫρըብθջι ቴифաችиф яслԷжа всυдреደиπу
Еσиյθ лено ξуճоኬлу упрիդорሞлиጊаβо եклопрГως ቮգխлևс ι
Ивсοсθ օснΩղ γቻ ሞасεвСноվиቲιհኖ եձитезፄ ፂվузвиՑаኾоջу еκу
ሉοζኄф леሎαፁел մиኚበχሒնЩաδе ሊψሎֆεгեСратоσуχ йуծ ዊчիՕճотвիрθ եքէклуካ
Ռጷቧуфирθ всоջፑ պоሡիղуካеሀωጰша абፄփաτеԽгትлεդеչ էна πОጧቤթу οሬиσալикጩб
5 Tidak ragu dan yakin pada dirinya sendiri. Keraguan sering membuat seseorang berhenti dalam melakukan sesuatu. Seorang yang percaya diri tidak pernah ragu dengan langkah atau keputusan apapun yang telah diambil. Ia selalu yakin bahwa dirinya bisa dan mampu untuk melakukan hal tersebut. (ULY) Contoh.
- Menumbuhkan jiwa kemandirian pada anak sejak dini ternyata sangat penting. Sebab, anak mandiri sejak kecil maka nanti saat dewasa juga akan mandiri. Namun berbeda jika anak dibiasakan untuk tidak mandiri, maka sampai dewasa akan selalu bergantung pada anak yang mandiri berarti bertanggung jawab, kreatif serta tidak bergantung sepenuhnya pada orang tua. Karenanya, menumbuhkan kemandirian pada anak sebaiknya dimulai sejak dini, terlebih pada masa usia dini anak berada pada masa emas. Dimana segala pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan dengan pesat. Baca juga Seperti Ini Tahapan Penggunaan Media Digital Anak Usia 8-18 Tahun Lalu bagaimana cara menumbuhkan kemandirian dalam diri anak? Melansir laman Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stikes Panti Kosala, ini cara menumbuhkan karakter mandiri pada anakCara membangun karakter mandiri pada anak 1. Hentikan sikap 'over protective' Bagi orangtua tentu harus mengasah kemandirian anak. Jadi, orangtua perlu sedikit menahan diri agar tidak berbuat mengekang, biarkan anak belajar mengambil risiko untuk diri sendiri. 2. Ajarkan anak mengutarakan pendapat Tentu, pendapat anak mungkin sedikit berbeda dengan orangtua, namun penting bagi orangtua untuk meminta pendapat anak. Maka dari itu, orang tua perlu mendorong anak untuk berbicara atau bahkan berdebat secara sehat tentang beberapa hal. 3. Ajak anak membantu pekerjaan rumah tangga Orangtua bisa membiarkan anaknya untuk membantu pekerjaan rumah. Dengan tindakan ini maka akan menumbuhkan rasa tanggungjawab dan rasa kepercayaan diri anak karena anak merasa sudah membantu keluarganya. Baca juga 10 Pesan Gizi Seimbang untuk Anak Sekolah 4. Biarkan anak buat keputusan sendiri Penting dipahami, terkadang anak perlu dibiarkan untuk mengambil keputusan sendiri terutama untuk keputusan kecil yang tidak mengandung risiko.
Adapunbeberapa ciri orang Mandiri diantaranya adalah : Punya kemampuan untuk berusaha dalam segala hal Punya inisiatif untuk memulai sesuatu Punya kemampuan menyelesaikan tanggung-jawabnya Mendapat kepuasan dari yang telah dilakukannya Berkemampuan mengatasi permasalahan yang dihadapinya Bersifat selalu bertindak jujur dan benar
Mandiri adalah suatu sikap dan pendirian yang teguh pada diri sendiri serta tidak bergantung pada orang lain baik secara finansial, akomodasi, hingga emosional. Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang jarang merepotkan orang lain. Mereka juga tidak manja, tidak takut menentukan sebuah keputusan sendiri, dan tak canggung kemana-mana tanpa yang mandiri memang selalu dikagumi. Mereka adalah antitesis dari anak manja’ yang sering dijadikan bahan olok-olokan. Tidak heran, banyak orang yang ingin memiliki sikap saja, menjadi pribadi yang mandiri tidak bisa dilakukan dalam sekejap mata. Pembiasaan diri, terutama bila Anda selalu dimanjakan sedari kecil, menjadi tantangan yang demikian berat. Untuk membantu Anda menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh, berikut ini 9 cara yang kami Jangan Tergesa Bilang Tolong’Beberapa di antara kita terbiasa dimanjakan sejak kecil. Sehingga kita memiliki kebiasaan “minta tolong” meski untuk urusan yang sepele sekalipun. Kita merasa berhak mendapatkan pertolongan sebagaimana dulu kita terus dibantu oleh Anda ingin berubah menjadi sosok yang mandiri, tanamkanlah di alam pikiran Anda bahwa kebiasaan itu sangat buruk. Meski sepele, akan tetapi, kebiasaan minta tolong akan membuat Anda gagal menjadi sosok yang bisa berdiri di kaki untuk cepat-cepat meminta tolong. Selagi Anda bisa mengerjakan sesuatu sendiri, maka lakukan sendiri. Jangan menjadi sosok yang ketergantungan pada bantuan orang juga 14 Cara Meningkatkan Disiplin Diri Agar Masa Depan Anda Cerah2. Belajar LeadershipBelajarlah leadership atau kepemimpinan untuk membiasakan diri menjadi orang yang mandiri. Sebab seorang pemimpin pasti dituntut untuk memiliki sikap tersebut. Lebih dari itu, seorang pemimpin juga harus memiliki rasa tanggung jawab yang baik dan berbagai sifat baik cara belajar leadership? Mudah saja. Secara teoritis, Anda bisa membaca teorinya di buku-buku dan mengikuti berbagai seminar. Sedangkan untuk praktiknya, Anda bisa langsung terjun ke organisasi di sekolah, universitas, dan organisasi kampung. Bagi yang sudah bekerja, Anda bisa mengajukan diri sebagai pemimpin suatu mengapa bila skalanya masih kecil. Sebab bagaimanapun juga Anda tetap akan mendapatkan pelajaran yang luar biasa. Dan di kemudian hari, bisa saja Anda memperoleh kesempatan untuk bergabung dan bahkan memimpin organisasi yang jauh lebih besar dan lebih juga 9 Cara Menjadi Orang yang Berwibawa dan Disegani3. Merantau Usaha kita untuk menjadi pribadi yang mandiri kadangkala terganjal oleh orang tua. Mereka terus-menerus memanjakan kita sebagai anak kesayangannya. Maksud mereka mungkin baik, tapi efeknya untuk diri kita bisa saja malah buruk. Apalagi bila kita sudah bila situasi ini yang Anda hadapi, cobalah pertimbangkan untuk ngekos atau merantau. Secara otomatis, Anda harus mengurus diri Anda 100% ketika Anda hidup tanpa naungan orangtua. Memang pilihan ini tidak mudah. Namun lama-kelamaan Anda akan terbiasa. Kelak, orang tua Anda justru bisa lebih bahagia bila anaknya sudah bisa bertanggung jawab atas hidupnya Bertanggung Jawab atas Urusan PribadiBagi Anda yang masih terlalu belia untuk pergi dari rumah, Anda bisa belajar mandiri dengan mengurus kebutuhan sendiri. Misalnya saja mencuci baju sendiri, membersihkan kamar sendiri, dan bangun sendiri tanpa harus dibangunkan orangtua. Akan lebih baik lagi bila Anda juga membantu pekerjaan rumah. Atau, ketika orang tua Anda pergi, Anda mengambil alih pekerjaan mereka yang sekiranya bisa Anda kerjakan. Misalnya memasak air dan mengepel lama-lama menjadi bukit. Dari kebiasaan-kebiasaan kecil ini, Anda akan bisa mengikis sifat manja, sekaligus memupuk kepribadian yang mandiri dan bertanggung Mulai BekerjaDi antara berbagai opsi untuk mengikis sikap tak mandiri, mencari nafkah bisa jadi adalah salah satu yang paling efektif. Ya, dengan mulai bekerja, Anda jadi tahu bahwa mencari nafkah itu tidak mudah. Anda juga akan lebih menghargai kerja yang dilakukan orang pemahaman seperti ini bisa membuat Anda tak lagi manja. Sehingga, Anda pun bisa mengubah sikap untuk lebih mandiri. Apalagi, selama bekerja, Anda pasti dituntut untuk mempertanggung jawabkan apa yang bagaimana bila Anda masih sekolah? Bagi Anda yang masih sekolah, Anda bisa melewati tips ini. Namun, bila Anda tertarik, Anda bisa mencoba pekerjaan sambilan di tempat yang dekat. Misalnya, menjadi guru les untuk anak-anak yang lebih kecil. Selain dapat belajar menjadi pribadi yang mandiri, kegiatan ini juga bisa membuat Anda terus mengingat pelajaran yang lampau. Baca juga 10 Cara agar Betah di Tempat Kerja Baru6. Belajar Berpikir secara IndependenKemandirian juga bisa dilihat dari jalan pikir kita. Seseorang yang mandiri dicirikan dengan kemampuannya untuk berpikir sendiri tanpa dengan mudah dipengaruhi oleh orang lain. Namun, kemampuan berpikir sendiri jelas perlu bacaan dan pengalaman bisa melatih jalan pikir kita. Begitu juga dengan membiasakan diri membuat keputusan dengan pemikiran pribadi. Awalnya, Anda pasti sering membuat keputusan yang salah. Tapi jangan khawatir. Practice makes perfect! Semakin banyak latihan, semakin baik pula keputusan yang Anda buat di kemudian Membantu Orang lainDaripada terlalu sering meminta tolong, perbanyaklah memberikan bantuan kepada yang lain. Ya, memberikan bantuan ke orang lain secara mengejutkan bisa membuat Anda menjadi pribadi yang mandiri. Mengapa? Sebab perilaku ini dapat mengasah rasa empati dan kebijaksanaan Anda. Sifat empati, misalnya. Bila empati Anda makin terasah, Anda tidak akan lagi menjadi sosok yang manja dan suka menyuruh-nyuruh. Begitu juga dengan sikap bijak. Sikap bijak akan membuat Anda tak lagi manja karena Anda jadi tahu bahwa orang yang manja umumnya dibenci bagi orang juga Ingin Bermanfaat Bagi Orang Lain? Coba 8 Hal Sederhana Ini!8. Jangan SensitifJanganlah menjadi pribadi yang kelewat sensitif bila Anda ingin menjadi orang yang mandiri. Sebab karakter mandiri juga dicirikan oleh kemampuan seseorang me-manage kondisi mentalnya bayangkan bila Anda mudah sakit hati oleh perkataan orang lain. Anda akan lebih sering mengeluh dan meminta emotional support’ ke saudara atau teman. Sebaliknya, bila Anda cuek saja dengan kata-kata orang lain, Anda tak akan membutuhkan emotional support sakit hati memang tak enak. Dan curhat memang bukan hal yang salah asalkan tidak berlebihan. Akan tetapi, Anda harus bisa mengontrol emosi sendiri. Jangan sedikit-sedikit tersakiti lalu mood menjadi down karena hal tersebut. 9. Hindari Ketergantungan pada PacarBeberapa orang sudah bisa hidup tanpa ketergantungan pada orang tuanya. Namun mereka rupanya justru masih sangat tergantung pada pacarnya. Nah, lho?! Ketergantungan pada siapa pun, termasuk pacar, bukanlah hal yang baik. Silakan saja berpacaran, namun jangan menghilangkan kemandirian Anda. Sebab hubungan Anda belum tentu langgeng seumur bagi Anda yang masih single, jangan terburu-buru mencari pacar dengan alasan-alasan seperti ingin diantar kemana-mana atau ingin dibantu secara finansial. Alasan-alasan tersebut akan membuat hubungan yang dibangun tidak sehat. Karakter Anda pun terdistorsi oleh kebiasaan manja 9 tips yang dapat kami bagikan untuk Anda yang ingin menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh. Secara umum, bisa dikatakan bahwa untuk menjadi sosok yang mandiri, diperlukan komitmen besar. Sebab Anda harus melatih diri untuk tak sedikit-sedikit meminta tolong. Anda juga harus bisa mengurus kebutuhan sendiri mulai dari belanja barang pribadi sampai mencari nafkah .Tapi, seberapapun sulitnya hal tersebut, bila ada niat pastilah ada jalan. Bahkan meski Anda dibesarkan sebagai anak bungsu yang sangat manja. Ikuti saja kesembilan tips di atas dengan tertib. Semoga bermanfaat!
Seiringbertambahnya usia sudah seharusnya kita hidup mandiri, mampu menentukan arah tujuan hidup sendiri. Pengertian Mandiri Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam buku psikologi perkembangan 2001, kemandirian adalah sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Mandiri berarti bebas dari ketergantungan terhadap orang lain , mampu mengatur tingkah laku secara pribadi, mampu mengambil keputusan dan berani bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan. Ciri-Ciri Mandiri Ciri-ciri seseorang dikatakan mandiri adalah yang memiliki semua kemampuan di bawah ini bukan salah satu kemampuan, tetapi semua kemampuan. Memiliki kemampuan untuk selalu berusaha berinisiatif dalam segala hal. Memiliki kemampuan mengerjakan tugas yang dipertanggung-jawabkan padanya. Memperoleh kepuasan dari kegiatannya yang dikerjakannya. Memiliki kemampuan mengatasi rintangan yang dihadapinya dalam mencapai kesuksesan. Memiliki kemampuan untuk selalu bertindak jujur dan benar sesuai hak dan kewajibannya. Memiliki keinginan untuk membantu orang lain atau melakukan tindakan yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya. Memiliki kemampuan berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif terhadap sesuatu yang dikerjakannya atau diputuskannya, baik dalam segi manfaat atau keuntungannya, maupun segi negatif dan kerugian yang akan dialaminya. Tidak merasa rendah diri jika harus berbeda pendapat dengan orang lain, berani mengemukakan pendapatnya walaupun berbeda, dan mampu menerima pendapat yang lebih benar. Manfaat Hidup Mandiri Dengan menerapkan hidup mandiri manfaat yang pertama yang akan anda dapatkan adalah memiliki rasa percaya diri. Percaya diri ini didapatkan dari hidup anda yang tidak bergantungan dengan orang lain dan selalu percaya bahwa anda pasti bisa melakukannya dan melewatinya sendiri tanpa ada halangan apapun asalkan anda mau berusaha. Rasa percaya diri ini sangatlah penting dalam kehidupan sosial dan pekerjaan anda nantinya. Belajar Menganalisa Jika anda sudah terbiasa hidup mandiri maka manfaat lain yang anda dapatkan adalah mampu mudah menganalisa peristiwa yang terjadi. ini mungkin tidak akan terasa dan tidak anda sadari bahwa anda mulai bisa menganalisa hubungan sebab akibat, aksi dan reaksi dan sebagainya. Tentu saja dengan bisa menganalisa peristiwa yang seperti ini akan membuat anda menjadi lebih bijaksana dan tidak gegabah dalam mengambil tindakan serta keputusan. Anda akan menjadi orang yang arif dan selalu berfikir matang sebelum melakukan sesuatu hal. Bertanggung Jawab Karena hidup mandiri menuntut anda untuk bisa membuat keputusan yang baik oleh diri sendiri maka anda juga secara tidak langsung akan memiliki sikap bertanggung jawab. Segala keputusan dan apapun perbuatan yang anda lakukan , anda akan selalu senantiasa menanggung resikonya entah itu baik atau buruk. Anda akan bertanggung jawab penuh dan tidak pernah mau memberikan tanggung jawab yang harus anda lakukan kepada orang lain. Mengembangkan Daya Tahan Mental Manfaat lainnya yang akan anda dapatkan dari hidup mandiri ini adalah mampu meningkatkan daya tahan mentalnya. Anda akan menjadi lebih tahan banting saat anda mengalami masalah dan persoalan pelik dalam kehidupan. Segala masalah yang ada akan anda hadapi dengan baik dan anda sudah terbiasa pada hal demikian. Menjadi Kreatif Hidup mandiri juga menuntut anda untuk menjadi kreatif. Hal ini disebabkan karena segala permasalahan harus segera diselesaikan namun anda juga harus tetap maju untuk menjalani hidup ini. dengan itu anda akan menjadi lebih kreatif dalam menemukan jalan keluar dan membuat permasalahan anda akan menjadi selesai dengan baik. Memiliki Pemikiran Kritis Anda juga akan memiliki pemikiran yang lebih kritis dibandingkan dengan orang yang tidak mandiri. Orang yang mandiri akan lebih kritis pada hal apapun karena adanya perubahan hal kecilpun bisa mengubah kehidupan orang mandiri sehingga segalanya harus dipikirkan dengan baik dan tidak boleh dilakukan secara sepihak saja. Cara Hidup Mandiri Cara hidup mandiri dapat dilakukan dengan hal-hal kecil, diantaranya Berhemat Berhematlah jika anda ingin hidup mandiri. Hemat disini tidak selalu hemat masalah uang namun juga hemat pada waktu, perlengkapan, make up dan lainnya. dengan berhemat anda akan menjadi lebih mandiri karena kebutuhan anda bisa anda tangani oleh anda sendiri. Mencari Pekerjaan Salah satu hal mutlak dari mandiri adalah anda tidak bergantung pada orang lain. Nah untuk bisa melakukannya maka anda harus mencari pekerjaan anda sendiri sehingga anda bisa memenuhi kebutuhan anda sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Meskipun penghasilan anda kecil, namun itu sudah cukup untuk bisa membuat anda mandiri. Berperilaku Dewasa Bersikaplah dewasa jika anda ingin mandiri. Jadi ketika anda sedang ada masalah atau menginginkan benda tertentu jangan pernah meminta bahkan merengek-rengek pada orang lain untuk bisa mendapatkannya. Dewasa ini harus dilatih sejak dini. Belajar Mengatasi Masalah Sendiri Cobalah untuk mampu mengatasi masalah anda sendiri dan mencari jalan pemecahan yang paling mudah. Jika masalah yang anda alami ini cukup sulit maka anda bisa berkonsultasi dengan orang lain namun pilihlah orang lain ini yang bisa menyimpan rahasia ya. Contoh Belajar Mandiri Belajar mandiri adalah belajar yang dilakukan oleh siswa secara bebas menentukan tujuan belajarnya, strategi belajarnya, merencanakan proses belajar, menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk tercapainya tujuan belajar. Belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat dengan kehadiran guru, pertemuan/ tatap muka di kelas, atau dengan kehadiran teman sekolah. Belajar mandiri merupakan belajar dalam pengembangan diri, ketrampilan dengan cara tersendiri. Peran guru sebagai fasilitator dan konsultan, guru bukan satu-satunya sumber ilmu, dan dapat menggunakan apa saja sebagai sumber dan media untuk belajar. Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, keseriusan, kedisiplinan, tanggungjawab, kemauan, dan keingintahuan untuk berkembang dan maju dalam pengetahuan. Alvin Tovler, mengatakan”Siapa yang banyak menguasai informasi, maka dialah yang menguasai dunia.” Belajar mandiri artinya belajar yang bebas menentukan arah, rencana, sumber, dan keputusan untuk mencapai tujuan, bukan bebas dari aturan-aturan, baik aturan agama, Negara, adat atau masyarakat. Demikianlah artikel dari mengenai Pengertian Mandiri Manfaat, Ciri, Cara Hidup, Beserta Contoh Belajar, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
ModulPKK Multimedia XI. Langkah Pembuatan Gambar Kerja. Karakter wirausaha yang harus dimiliki oleh seorang yang ingin menjadi wirausahawan agar sukses dalam menjalankan usahanya diantaranya adalah: 1. Kreatif. Kemampuan seseorang untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan pola pikir dan tindakan yang berbeda. 2.
Pentingnya mengembangkan sikap mandiri pada anak - Anak hari ini merupakan calon pemimpin bangsa di masa datang. Kelak mereka akan jadi generasi penerus, membangun negeri sesuai dengan fungsi dan kedudukannya. Jika prinsip hari esok lebih baik dari hari sekarang, maka pemimpin dan masyarakat Indonesia untuk masa datang harus lebih baik pula. Kalimat tersebut mungkin saja sudah basi. Namun diyakini masa depan cerah generasi berikutnya tidak akan datang dengan sendirinya. Harus ada upaya dan tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa hari ini. Pihak keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat hari ini merupakan orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap masa depan anak bangsa sekian tahun yang akan datang. Orangtua menjadi basis utama dalam membangun dan mengembangkan sikap dan karakter penting pada anak. Salah satu sikap dan karakter yang perlu mendapat penekanan dalam hal ini adalah kemandirian. Orang tua perlu memiliki sejumlah pengetahuan tentang bagaimana menanamkan sikap mandiri pada anak. Kemandirian di lingkungan keluarga dimulai dengan menanamkan kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan oleh anak. Misalnya, mencuci pakaian sendiri, membersihkan kamar tidur, menyapu pekarangan rumah dan masih banyak yang lainnya. Anak akan terdorong melakukan itu apabila mendapat motivasi berupa pujian dan penghargaan. Dengan demikian ia akan melakukannya secara mandiri tanpa harus disuruh terlebih dulu. Ini contoh kecil saja. Lembaga pendidikan sekolah semestinya ikut aktif mengembangkan sikap kemandirian pada siswa. Strategi dan metode pembelajaran diyakini mempunyai kontribusi luar biasa terhadap kemandirian siswa. Mereka tidak hanya “diancam” dengan nilai jelek atau tidak tuntas. Sebaliknya, siswa lebih baik didorong untuk mandiri dalam belajar tanpa harus banyak membebaninya dengan pekerjaan rumah. Proses memperoleh nilai harus lebih penting dikemukakan ketimbang hasil belajarnya. Toh, pada gilirannya dengan proses belajar yang bagus akan menghantarkan siswa kepada hasil optimal. Peranan lingkungan siswa tidak kalah penting dalam mengembangkan kemandirian siswa. Media informasi elektronika, cetak dan jaringan ikut membangun kemandirian anak dalam hidup. Jika mereka sering disuguhkan dengan tayangan-tayangan cengeng, bukan mustahil pikiran mereka ikut terpengaruh cengeng. Bagaimana menurut sobat?***
Secarasederhana arti wirausahawan (entrepreneurship) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
- Bagi ayah dan bunda yang punya anak kecil, maka harus bisa memberikan pola asuh terbaik serta mengajarkan anak untuk mandiri. Dalam proses kemandirian, seorang anak akan belajar untuk menghadapi berbagai situasi dan kondisi lingkungan sampai ia mampu berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang anak yang mandiri berarti bertanggung jawab, kreatif serta tidak bergantung sepenuhnya pada orang tua. Sebaliknya, anak yang tidak mandiri akan selalu menggantungkan segala sesuatu pada orangtua bahkan hal ini akan dibawa sampai dewasa. Anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang tidak mandiri. Baca juga Begini Cara Ajarkan Anak Usia Dini Belajar Matematika Jadi, menumbuhkan kemandirian pada anak sebaiknya dimulai sejak dini. Sebab usia dini anak berada pada masa emas. Di mana segala pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan dengan bagaimana cara menumbuhkan kemandirian pada anak? Melansir laman Stikes Panti Kosala, ini tips atau caranya Cara menumbuhkan karakter mandiri pada anak 1. Dorong anak berpendapat sendiri Guna mengasah kemandirian anak, orangtua perlu sedikit menahan diri agar tidak berbuat mengekang, biarkan anak belajar mengambil risiko untuk diri sendiri. Salah satunya anak didorong untuk mengeluarkan pendapatnya sendiri, sehingga anak bisa lebih mandiri. 2. Jangan over protektif Orangtua harus bisa mengasah kemandirian anak. Maka jangan terlalu mengekang atau over protective pada anak. Biarkan anak belajar mengambil risiko untuk diri sendiri. Baca juga Ahli Gizi UM Surabaya Ingatkan Bahaya Anak Terlalu Sering Makan Mi Instan 3. Biarkan anak buat keputusan sendiri Terkadang anak perlu dibiarkan untuk mengambil keputusan sendiri terutama untuk keputusan yang kecil yang tidak mengandung risiko.

Kitaharus menghargai perbedaan kemampuan teman kita. Mengajak berlatih bersama untuk meningkatkan kemampuan adalah hal baik yang dapat kamu lakukan. Mengajak berlatih bersama merupakan salah satu sikap saling menghargai kemampuan teman. Jika kita selalu menjaga sikap saling menghargai, maka kita dapat menjalin pertemanan dengan baik.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Melatih anak memiliki sikap mandiri dan berani. Keramaian ruang tunggu airport bandara Polonia, di Medan menjelang liburan sekolah merupakan waktu yang tepat bagi saya untuk melatih Josh, anak saya yang baru berumur 4 tahun agar memiliki sikap mandiri dan berani. Pesawat yang akan membawa kami menuju Jakarta ternyata harus delay selama 50 menit dari waktu yang telah ditentukan. Kesempatan itu segera saya manfaatkan untuk melatih Josh dengan memintanya menjaga barang-barang bawaan kami dan dirinya sendiri. "Papa pergi ke toilet dulu ya, tolong Josh jaga semua barang kita dan tunggu papa kembali, ok?" demikian kataku kepadanya. Ia hanya menganggukkan kepala tanda mengerti. Saya segera meninggalkannya menuju toilet. Ketika keluar dari toilet, saya mencari tempat duduk yang agak jauh dari tempat duduk semula, namun tempat itu cukup jelas untuk memantau apa yang sedang dilakukan dan dialami oleh Josh. Saya membiarkan dia sendirian selama kurang lebih 30 menit. Sebenarnya saya ingin membiarkan ia lebih lama lagi, namun matanya menangkap keberadaan saya di tempat itu, dan ia segera melambaikan tangannya, seakan berkata "hai, papa..." sambil tersenyum-senyum. Karena saya sudah ketahuan dari tempat "sembunyi" saya, maka saya beranjak dari tempat duduk itu mendekati dia dan segera bertanya kepadanya,"Bagaimana Josh selama papa pergi? Apakah Josh ada rasa takut?" Dia menjawab saya dengan wajah tersenyum, "Tidak papa. Josh tidak takut." "Bagus" demikian kata saya. Sebagai orangtua, saya merasa kita perlu melatih anak-anak kita terus menerus sejak ia masih kecil, dan tentunya kapasitas pelatihan itu disesuaikan dengan umur dan kondisi dirinya. Apa yang saya lakukan diatas bertujuan untuk melatih ia menjadi anak yang memiliki sikap mandiri dan berani. Untuk mencapai tujuan tersebut, sebagai orangtua, kita dapat melakukan hal-hal berikut ini 1. Motivasi anak untuk berani mencoba dan bertindak. Sebagai orangtua, seharusnya kita memahami bahwa anak kita tidak mungkin bergantung selamanya kepada kita. Seorang anak harus tumbuh dan berkembang serta menjadi anak yang mandiri. Itu yang terbaik baginya. Ia harus bertumbuh menjadi anak yang dapat mengambil keputusan untuk menentukan pilihan dalam hidupnya, dan hal ini tentu memerlukan keberanian dan kemandirian. Disinilah kepentingan yang harus dipahami oleh setiap orangtua. Untuk melatih anak memiliki sikap mandiri dan berani, kita harus memberikan kesempatan kepadanya untuk mencoba sesuatu yang baru, dan dalam kesempatan tersebut, orangtua memiliki fungsi sebagai motivator bagi anak. Mungkin saja ada banyak ketakutan di dalam diri seorang anak untuk berani mencoba sesuatu yang baru, namun dengan motivasi melalui pendampingan dan kata-kata yang meneguhkan, anak akan merasa "timbul keberanian" untuk mencoba. Bukankah segala sesuatu memiliki waktu pertama kali? Jadi, orangtua harus mendorong anak melalui motivasi agar ia berani melakukan sesuatu hal, misalnya berbelanja sendiri, berenang atau hal-hal baru lain baginya. Saya dan istri memiliki satu hal yang sama dalam melatih anak mengenai kemandirian dan keberanian, yaitu sejak Josh sudah mengerti tentang sesuatu, kira-kira berumur setahun lebih, kami selalu mendiskusikan segala hal yang menyangkut keperluan dirinya dengan dia. Sejak balita sampai dengan hari ini, kami masih terus melakukan hal demikian, yaitu melatih ia berani mengambil keputusan bagi keperluan kehidupannya. Apapun hal yang menyangkut dia, atau terkadang masalah keluarga kami, kami selalu mendiskusikan dengannya. Kami berprinsip bahwa ia merupakan bagian dari keluarga yang harus ikut bertanggungjawab terhadap apa yang akan terjadi dalam keluarga. Kami melihat hasil dari pelatihan ini. Ia menjadi anak yang berperilaku hati-hati, kritis, peduli dan mandiri serta berani ikut bertanggungjawab atas kehidupan keluarga kami. Ada kalanya kami begitu terharu karena ia mampu memiliki empati terhadap anggota keluarga. Seringkali ia mendatangi mamanya ketika baru saja pulang kerja, kemudian bertanya "mama capek?" Lalu ia mengambil posisi berada di belakang punggung mamanya dan tanpa disuruh, ia segera memijat bahu mamanya dan selalu berusaha membuat orangtuanya nyaman ketika kami kelelahan. Setiap kali ketika saya sedang tidak di rumah karena tugas ke luar kota, saya selalu berpesan bahwa ia harus bertanggungjawab menjaga mamanya. Saya selalu berkata, "Josh, selama papa pergi, Josh harus jaga mama ya, dan kalau mau apa, harus lakukan sendiri ya". Hal itu benar-benar dia lakukan dengan penuh tanggungjawab, misalnya, suatu siang, mamanya berkata kepadanya, "Josh, mama capek sekali. Mama tidur sebentar ya. Josh kalau mau minum, ambil sendiri ya." Selama istri saya tidur di sofa, Josh tidak pernah meninggalkan mamanya. Ia menjaga mamanya sambil mengambar dan mewarnai, sampai mamanya bangun, bahkan ia mengambilkan mamanya minum. Sikap kemandirian, tanggung jawab dan keberaniannya itu membuat saya selalu tenang takkala harus meninggalkan keluarga karena tugas pekerjaan. Sikap mandiri dan berani pada seorang anak akan lahir bila orangtua tekun dan konsisten melatihnya secara berkesinambungan, dan sikap terbaik untuk melatih hal tersebut adalah berikan motivasi yang tepat melalui kata-kata, sikap dan tindakan, misalnya simulasi dan contoh dari orangtuanya. 2. Disiplin dan Kasih yang seimbang. Seorang anak tetaplah seorang anak. Prinsip ini juga harus disadari oleh orangtua ketika mendidik anaknya untuk bersikap mandiri dan berani. Artinya, ketika orangtua melatih anak agar bersikap mandiri dan berani, ia harus menyadari bahwa tidak selamanya anak akan bersikap sesuai dengan yang kita harapkan. Mungkin saja anak memang mandiri dan berani, namun untuk hal-hal yang salah, atau timbul penafsiran yang keliru, misalnya ia berani tidak mau masuk sekolah. Mungkin hal ini dapat saya berikan contoh melalui kejadian berikut ini. Suatu pagi, saya mencoba membangunkan Josh untuk segera bersiap pergi ke sekolah. Namun, entah apa yang dia pikirkan di pagi hari itu. Berulangkali saya mengoyangkan badannya agar ia segera bangun namun ia tetap tidak mau beranjak dari tempat tidurnya. Kemudian saya mengendongnya ke lantai bawah dan mendudukannya di sofa ruang tamu kami. Setelah melihat dia sudah segar, saya berkata kepadanya,"Josh, kamu harus segera pergi ke sekolah. Cepat mandi dan makan ya." Tanpa saya sangka, dia menjawab saya, "Aku tidak mau pergi ke sekolah hari ini. Aku mau di rumah saja, mau main-main di rumah saja." Saya menghentikan langkah saya menuju pintu rumah, dan berbalik ke arahnya, sambil berkata, "Apa? Josh tidak mau ke sekolah?", "Iya pa, hari Josh tidak mau ke sekolah" dia mengulangi kalimatnya kembali. "Benar, Josh tidak ke sekolah?" Dia menganggukan kepalanya sebagai tanda menjawab pertanyaan saya. Kemudian saya duduk disampingnya, dan berkata, "Josh tahu, papa mau Josh ke sekolah. Josh harus ke sekolah untuk belajar, dan sekolah itu baik. Kenapa Josh tidak mau ke sekolah?" "Aku mau di rumah saja Pa, mau main-main di rumah." "Jadi, Josh benar tidak mau ke sekolah? Papa mau Josh ke sekolah. Tetapi, papa kasih Josh pilih sekarang, Josh mau ke sekolah atau tidak. Kalau Josh tidak mau ke sekolah, maka Josh tidak boleh nonton TV, main ke rumah Koko Justin temannya di sebelah rumah kami dan harus tinggal di rumah, tidak akan papa ajak ke manapun hari ini sampai malam nanti. Josh, boleh pilih?" Akhir pembicaraan kami, Josh memilih tidak mau ke sekolah dan bersedia menanggung konsekuensi dari pilihanya tersebut. Maka, kemudian saya menyampaikan pilihan dan konsekuensinya kepada pembantu di rumah kami, agar dia juga ikut melaksanakan pilihan Josh tersebut. Satu sisi, saya harus mengapresiasi sikap dan pilihannya yang mandiri dan berani, namun di sisi lain, saya tahu bahwa itu adalah keberanian dan kemandirian yang salah, dan sebagai orangtua, saya harus mengajarkan hal yang benar dan tepat bagi kehidupannya. Maka, sepanjang hari itu, saya, istri dan pembantu di rumah menjalankan keputusan pilihannya. Ia tidak pergi ke sekolah dan konsekuensinya, ia tidak boleh nonton TV/Film kesukaannya dan bermain dengan teman akrabnya. Malam hari, sebelum kami tidur, saya memanggil dan mengajaknya berbicara kembali tentang keputusan hari ini, dan hasil pembicaraan itu tercapai tujuan yang seharusnya, yaitu ia mengerti bahwa keputusannya adalah salah dan berjanji mulai besok akan selalu ke sekolah. Pembicaraan itu saya akhiri dengan pelukan baginya. Sebagai orangtua, kita bertanggungjawab mendidik anak kita untuk bersikap mandiri dan berani dalam hal yang benar dan tepat. Jangan sekali-kali kita biarkan anak kita hidup dalam sikap mandiri dan berani untuk hal yang salah. Kita harus berani mendisiplinnya takkala ada keputusan atau tindakan yang berani dan mandiri namun salah. Nasehat itu sudah disampaikan Tuhan melalui FirmanNya,"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." Amsal 226 Artinya, didik dan disiplinlah anak kita selagi ia masih muda, dan hendaklah kita ingat, dalam pendisiplinan tersebut, seimbangkanlah dengan kasih yang nyata baginya. Setiap kali saya mendisiplin anak saya, saya tidak lupa menunjukkan kasih kepadanya, misalnya, saya menyuruh teman-temannya pulang ketika mau mendisiplinnya, agar ia tidak merasa dipermalukan, atau setiap kali ia selesai menjalani disiplin, saya selalu memeluknya. Bagi saya, demikianlah keseimbangan antara disiplin dan kasih untuk mendidiknya menjadi pribadi yang bersikap mandiri dan berani. SELAMAT MENDIDIK ANAK BERSIKAP MANDIRI DAN BERANI. BAGAIMANAPUN SITUASI KELUARGA KITA, TETAPLAH SEMANGAT DAN PANTANG MENYERAH UNTUK MENDIDIK ANAK KITA SEBAB ANAKKON HI DO HAMORAON DI AU.* * Bahasa Batak Toba Anakku Kekayaanku. Lihat Pendidikan Selengkapnya

Gs5h.
  • g6vbgthv3d.pages.dev/294
  • g6vbgthv3d.pages.dev/2
  • g6vbgthv3d.pages.dev/137
  • g6vbgthv3d.pages.dev/292
  • g6vbgthv3d.pages.dev/220
  • g6vbgthv3d.pages.dev/377
  • g6vbgthv3d.pages.dev/236
  • g6vbgthv3d.pages.dev/268
  • g6vbgthv3d.pages.dev/26
  • untuk menumbuhkan sikap mandiri dalam perekonomian maka kita harus berani